Melainkan lebih dari itu, karena Smartphone Android itu bersifat lebih flexible dan universal, sehingga bisa digunakan untuk beragam hal, seperti digunakan untuk media hiburan, meringkankan perkerjaan hingga bisa digunakan untuk aktifitas unik lainnya.
Lebih lanjut lagi, Smartphone Android memang bukan hanya diperuntukan untuk pengguna biasa saja, melainkan mereka yang senang dengan urusan Developing, Modding yang berkaitan dengan rekayasa Software memang sangat menyukai Smartphone Android tersebut.
Alasannya sederhana saja, karena sejatinya Smartphone Android itu bersifat Open Source, sehingga siapapun pengguna Smartphone Android tersebut, yang memang paham dan mengerti terkait permasalahan Software tersebut, mereka bisa terlibat langsung dalam beragam hal yang terkait pada rekayasa Software yang ada pada OS Android itu sendiri.
Secara umum, dampak positif yang sangat terlihat dari fasilitas Open Source itu adalah penggunannya bisa leluasa dalam melakukan banyak hal yang berkaitan dengan System OS Android itu sendiri.
Sehingga, setiap user Smartphone Android itu diberikan kebebasan untuk bisa mengakses dan memodifikasi settingan System OS Default dengan cara melakukan ROOT terlebih dahulu.
Dengan adanya akses ROOT tersebut, maka System yang awalnya hanya bersifat Read Only, sekarang sudah bisa diakses sepenuhnya dan dimodifikasi sesuai kehendak kalian, karena sifat System OS ketika sudah mengalami kondisi ROOTED adalah Read & Write (R/W).
Sehingga, para pengguna Smartphone Android tersebut sudah bisa dengan mudah untuk mengganti settingan awal OS yang dibuat oleh pihak Produsen Smartphone Android, seperti untuk mengganti Themes, memasangkan Mod tertentu, melakukan Tweaking hingga melakukan Overclocking pada Smartphone Android terkait.
Hal menarik lainnya adalah kenyataannya melakukan ROOT pada Smartphone Android itu sama sekali tidak sulit, jika semua persyaratannya telah bisa kalian penuhi, jika kalian ingin mempelajari bagaimana cara melakukan ROOT pada Smartphone Android, kalian bisa mendapatkannya dihalaman yang sudah kami sediakan dibawah ini :
Nah, bagi sebagian pengguna Smartphone Android, rata-rata mereka memang puas dengan Status ROOTED yang telah mereka dapatkan.
Namun, bagi sebagian pengguna yang lain dengan kepentingan yang beragam, mereka tidak terlalu betah jika Smartphone Android mereka selalu dalam kondisi ROOTED tersebut.
Berbagai alasan negatif, memang cukup sering bermunculan ketika Smartphone Android tersebut sudah mengalami ROOTED, tetapi kenyataannya Status ROOTED di Smartphone Android yang kalian miliki, memang tidak akan memberikan dampak negatif sama sekali, jika kalian bisa menggunakannya dengan benar.
Untuk permasalahan ini sudah kami bahas lengkap pada halaman dibawah ini :
Lalu, jika memang tidak berbahaya, kenapa banyak pengguna Smartphone Android ingin melakukan UNROOT atau menghapus jejak ROOT tersebut?
Alasan Logis melakukan UNROOT
Jika dalam kasus yang normal, permasalahan ROOT tersebut memang tidak akan menjadi permasalahan sama sekali, tetapi dalam kasus lain ROOT ini memang bisa menjadi sesuatu yang merugikan, ketika apa?
Ingin menjual Smartphone Android
Jelas saja, jika kalian ingin harga jual kembali (Second) Smartphone Android kalian tinggi, maka hal hal pertama yang harus kalian lakukan adalah dengan melakukan UNROOT pada Smartphone Android yang ingin kalian jual.
Mudahnya begini, Smartphone Android yang ketahuan berkondisi ROOT, artinya Smartphone Android tersebut sudah tidak orisinil lagi, jika dilihat dari Settingan Pabrikannya.
Sehingga, harga jualnya tentu saja akan lebih jatuh daripada Smartphone Android yang belum pernah ROOT atau yang sudah melakukan UNROOT sebelum dijual, maka idealnya kalian memang harus melakukan UNROOT, jika memang ingin menjual Smartphone Android kalian dalam kondisi bekas dengan harga yang masih tinggi.
Persyaratan penggunaan Aplikasi tertentu
Dalam kondisi khusus seperti ini, misalnya seperti Aplikasi Perbankan atau Aplikasi Absensi Online Karyawan, memang rata-rata tidak memperbolehkan Smartphone Android tersebut berkondisi ROOT.
Karena, dengan adanya akses ROOT tersebut, maka penggunaanya bisa dengan mudah melakukan manipulasi terhadap Informasi yang tersaji, seperti lokasi Absen ataupun melakukan sesuatu otomatis yang dilarang.
Jika, kondisinya memang seperti ini, maka melakukan UNROOT memang merupakan sebuah keharusan untuk kalian lakukan, karena jika tidak, maka hal ini hanya akan mendatangkan masalah saja untuk kalian.
Hanya tidak ingin status ROOTED
Hal ini juga sering terjadi, dimana para pengguna Smartphone Android yang sudah melakukan ROOT dan sudah melakukan apa yang ingin mereka lakukan dengan status ROOT tersebut, tetapi bingung apa selanjutnya yang harus mereka lakukan.
Mereka memang lebih memilih untuk melakukan UNROOT, hal ini memang sah-sah saja, karena jika memang tidak ada keperluan, lalu untuk apa status ROOT tersebut ada? hal ini memang cukup logis.
Nah, beberapa alasan diatas adalah beberapa hal logis, kenapa para pengguna Smartphone Android lebih memilih untuk melakukan UNROOT, dari pada bertahan dengan Status ROOT yang telah mereka dapatkan.
Lalu, bagaimana sih cara melakukan UNROOT tersebut?
Cara melakukan UNROOT Android
Sebenarnya ada banyak cara untuk bisa melakukan UNROOT tersebut, beberapa cara tersebut bisa kalian pilih satu, yaitu adalah sebagai berikut :
- Melakukan Flash
- Menghapus ROOT dengan aplikasi ROOT Manager terkait
- Menghapus ROOT dengan perintah khusus yang disuntikan ke System OS
Kenyataannya, melakukan UNROOT itu sangat mudah untuk dilakukan, apalagi sekarang ini hanya ada 2 buah Tool Exploit saja yang bisa diandalkan untuk bisa melakukan ROOT di Smartphone Android Modern.
Sehingga, melakukan UNROOT akan menjadi lebih mudah lagi, karena memang tidak tersedia banyak variant cara yang rumit.
Pada kasus kali ini, kami tidak akan membicarakan permasalahan UNROOT dengan cara Flashing atau dengan cara melakukannya dengan Aplikasi ROOT Manager khusus, melainkan kami hanya akan menyinggung terkait cara UNROOT dengan menggunakan File Reverse ROOT khusus.
Lebih dalam lagi, metode UNROOT ini hanya khusus kami berikan untuk para pengguna Smartphone Android yang telah melakukan ROOT dengan File Exploit Magisk.
Seperti yang sudah kami singgung diatas, sekarang ini hanya ada 2 buah cara untuk bisa melakukan ROOT di Smartphone Android, yaitu hanya bisa menggunakan Metode Magisk atau SuperSU.
Namun, yang populer sekarang ini ialah dengan menggunakan Magisk, karena sifat Magisk yang Systemless inilah yang menjadikan File Exploit ROOT ini menjadi lebih flexible untuk bisa digunakan dalam beragam skenario kasus.
Menariknya, selain menyediakan File Exploit ROOT, pihak Magisk juga telah menyediakan ROOT Manager resmi mereka yang bernama Magisk Manager dan juga menyediakan File UNROOT terhadap File Explot Magisk tersebut.
Sehingga, para penggunaanya bisa lebih leluasa untuk melakukan UNROOT kapan saja, asal persyaratannya terpenuhi.
Lalu, apa sih persyaratan yang dimaksud?
Syarat UNROOT Magisk Android
Hal pertama jika kalian ingin melakukan UNROOT dengan cara yang kami jelaskan dibawah ini, yaitu kalian harus memiliki Custom Recovery yang telah terinstall di Smartphone Android kalian, seperti TWRP.
Harusnya, TWRP ini mudah untuk kalian pasang dan biasanya melakukan ROOT dengan Magisk itu, memang mudahnya dilakukan dengan bantuan TWRP tersebut.
Namun, jika kalian tidak memiliki TWRP yang terpasang di Smartphone Android kalian, maka kalian bisa memasangkannya secara individu dengan mengikuti Tutorial yang sudah kami jelaskan dihalaman ini :
Jika, TWRP sudah ada di Smartphone Android yang kalian gunakan sekarang, maka kalian sudah bisa melakukan UNROOT tersebut dengan cara mendownload Tool UNROOT Magisk dulu dari section yang sudah kami sediakan dibawah ini.
Download Magisk Uninstaller Terbaru
Disini, kami menyediakan beberapa versi Magisk Uninstaller, silahkan gunakan versi Magisk Uninstaller paling terbaru, agar jejak ROOT yang telah ada bisa terhapus sepenuhnya.
- Magisk-uninstaller-20210117 - Terbaru
- Magisk-uninstaller-20210116
- Magisk-uninstaller-20201228
- Magisk-uninstaller-20201113
- Magisk-uninstaller-20201003
- Magisk-uninstaller-20200323
- Magisk-uninstaller-20200110
- Magisk-uninstaller-20200102
- Magisk-uninstaller-20191102
- Magisk-uninstaller-20191011
- Magisk-uninstaller-20190919
- Magisk-uninstaller-20190604
- Magisk-uninstaller-20190520
- Magisk-uninstaller-20190501
- Magisk-uninstaller-20190328
- Magisk-uninstaller-20190204
- Magisk-uninstaller-20181208
- Magisk-uninstaller-20181022
- Magisk-uninstaller-20180921
Password : dadroidrd.com
Update Februari 2021 ~ Tidak akan ada lagi versi Magisk Uninstaller baru, karena Magisk Uninstaller sudah akan menjadi All in One module pada Magisk APK.
Silahkan Download Magisk Uninstaller versi terbaru yang tersedia diatas, lalu setelahnya silahkan letakan di Internal Storage Smartphone Android kalian, ditempat yang mudah untuk kalian temukan.
Jika sudah, untuk melakukan UNROOT Magisk tersebut, kalian bisa mengikuti Tutorialnya dibawah ini.
Cara UNROOT Magisk
Jika, semua persiapan sudah kalian ikuti, seperti yang sudah kami jelaskan diatas, maka setelahnya kalian sudah bisa langsung melakukan UNROOT Magisk tersebut, dengan mengikuti cara ini :
- Masuk ke Mode TWRP.
- Pilih Opsi Install.
- Kemudian, cari File Magisk Uninstaller yang sudah kalian pindahkan ke Internal Storage Smartphone Android kalian sebelumnya.
- Terakhir, lakukan Flash File Magisk Uninstaller tersebut.
- Untuk melihat hasilnya, lakukan Reboot.
- Done!
Dengan melakukan cara diatas, maka status ROOTED yang sebelumnya ada di Smartphone Android yang kalian miliki akan hilang, dengan status belum ROOT.
Kalian tidak perlu khawatir, jika telah menggunakan cara diatas, maka kami jamin tidak akan ada jejak ROOT yang tersisa dan bisa dideteksi oleh System, apalagi jika kalian melakukan Flash setelah melakukan UNROOT tersebut.
Dari pembahasan diatas, memang akan memunculkan pertanyaan seperti "Apa bedanya melakukan UNROOT dengan Magisk Manager dan Magisk Uninstaller tersebut? mana yang lebih baik", maka kami akan menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas.
Perbedaan UNROOT dengan Magisk Manager dan Magisk Uninstaller
Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang besar, perbedaan yang terlihat dan bisa dirasakan hanya ada pada cara kerjanya saja, yaitu :
- UNROOT dengan Magisk Manager tidak memerlukan TWRP
- UNROOT dengan Magisk Uninstaller memerlukan TWRP
Hanya itu sebenarnya, lalu berarti apakah melakukan UNROOT lebih baik dengan Aplikasi Magisk Manager?
Jika, kita berbicara terkait kemudahaannya, maka jawabannya sudah jelas, iya! melakukan UNROOT lebih mudah memang bisa dilakukan dengan Magisk Manager, tetapi kalau hasil akhirnya, maka kami akan lebih mencondong ke Magisk Uninstaller, kenapa?
Alasannya, karena memang lebih efektif, lebih minim Error ataupun Crash, karena dilaksanakan diluar dari Interface System OS utama.
Sehingga, jika disuruh mana yang lebih baik, maka jelas kami akan memilih Magisk Uninstaller, namun jika kemudahan prosesnya, maka jelas Magisk Manager adalah jawabannya.
Dengan demikian, selesai sudah pembahasan kita kali ini, kami harap kalian bisa memahami apa yang kami sampaikan diartikel kali ini.
Sehingga, tidak ada lagi kesalahpahaman seperti "Melakukan UNROOT itu sulit" atau "Melalukan UNROOT itu berbahaya".
Akhir kata, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kalian, semoga apa yang kalian inginkan bisa terpenuhi dan semoga hari kalian menyenangkan. P.AW ~ DRD